Let the game begins

Bukankah ajaib bagaimana secarik kertas itu memang tak cukup menjelaskan seluruh jalan ceritamu, tapi cukup dengan itu engkau menggambarkan dirimu.





Alhamdulillah, mungkin itu yang menjadi ungkapan terbaik untuk semua nikmat Allah yang tidak terhitung. Yah, lagi-lagi Allah memberikan kesempatan padaku untuk berproses di tengah carut marutnya emosi anak muda akhir zaman, Dia masih memberikanku support system yang terbaik menurut Nya - Rumah Kepemiminan - asrama yang pernah kusebutkan sekali dalam doa di tengah safar.

Yah, lagi-lagi aku masih mengingatnya, saat aku tertolak banyak beasiswa. Bahkan untuk menurunkan UKT (uang kuliah tunggal) hingga 3 kali sudah aku mencobanya, tetapi memang sepertinya bukan rezekiku di sana. Terakhir aku memberanikan diri untuk mendaftar Rumah Kepemimpan, Tepat di detik terakhir, setidaknya 6 menit sebelum penutupan pendaftaran pukul tengah malam dan setelah berdamai dengan sistem server yang seketika error (tidak bisa diajak bekerja sama) akhirnya dengan ketidakpastian berkas-berkas pendaftaran berhasil diupload. Antara ragu dan tidak pasi, hmm, bukankah itu dua hal yang sama ?

Kembali lagi, RK punya Allah, kalau mau RK minta sama Allah. Sesederhana itu doa yang diajarkan ibu padaku, kepada apapun itu milik Allah, makannya mintanya sama Allah saja.

Setelah terlewatnya malam, esok paginya ternyata pendaftarannya masih diperpanjang. Syukurlah, bukankah hidup itu memang sederhana ? Sesederhana engkau mengehmbuskan nafas dan tersenyum.

Nah, setelah itu tak lama adalah pengumuman kelulusan tahap satu, yaitu kelengkapan berkas. Alhamdulillah lagi, ada Allah di sana, berkas lulus. 

Tahap kedua adalah tulis menulis dan beberapa tes tertulis, seperti tes kepribadian, tes potensi akademik dan banyak lagi. Tentunya tulis tangan non stop selama 2 jam tentnag mimpi harapan, dan cita-cita. Setelah dua jam itu aku tidak lagi bisa merasakan kelingkingku berdiri di tempatnya. Serasa menulis laporan praktikum sekaligus.

Ada beberapa pertanyaan yang mungkin aku masih ingat jawabannya hingga sekarang, salah satunya adalah 7 hal terpenting/ yang kau pegang/ yang menjadi inspirasi di hidupmu. Ingat pertanyaannya tapi lupa jawabannya. Hehe.

Pengumuman tes tahap dua akhirnya tiba, dan alhamdulillah lagi-lagi ada Allah di sana. Selanjutnya menuju tes tahap tiga, ada beberapa tugas millenial (karena harus membuat video profil) serta interview oleh pihak beasiswa. Bekal meminjam seluruh peralatan, mulai dari kamera nahdya hingga software ulfa, juga waktu azmi untuk membantu membuat video profil (bisa dilihat di youtube - adibah amanto rumah kepemimpinan).

Tak perlu lama tugas-tugas bisa dilalui dengan tanpa hambatan berarti. Alhamdulillah. Di hari interview aku mendapatkan beberapa kenalan hebat dari berbagai fakultas. Ada sebuah moment di mana kita berdiskusi bertukar canda dan prihatin. Hari pengumuman tiba juga, tepat pukul dua belas siang nanti menanti jawaban terbaik dari Nya.

Alhamdulillahi masya Allah, diterima. Sungguh sebuah ujian, innalillahi. Mulai esok mungkin aku tak akan mudah lagi untuk pulang selarut dulu, menunda pekerjaan dan tugas selama dulu. Banyak tidur dan makan seperti dahulu. Waktu kita akan tersita, tenaga kita akan dibongkar paksa, dan emosi kita akan dilatih tuk lebih perkasa. Itulah RK - Rumah Kepemimpinan Jogjakarta.

Bahagia bertemu dengan orang-orang hebat yang sama-sama ingin berjuang demi Indonesia yang lebih baik dan bemartabat.

Sino_thouz

Comments