Si Kurma Yang Tangguh The Series - Everything Would be Taken Responsibility 04

Jika Salim A. Fillah mengatakan ada beberapa kata cinta, maka dalam jalan cinta para pejuang kata di atas bisa menjadi salah satunya. Empat kata cinta. Jika Anda sudah baca review buku saya tentang buku ‘Jalan Cinta Para Pejuang’ maka penggunaan kata cinta di sini akan jauh terasa kokoh bermakna.




Satu malam satu jam, bada Isya, Si kurma menyempatkan waktunya untuk berbincang membahas sesuatu yang bahkan aku tidak tahu untuk apa. Oke kita langsung saja. Untuk catatan kecil, jika kala itu diriku belum sepenuhnya menjadi manusia.

Aku menyesal telah membuat diriku menangis, Separuh dari waktuku di tempat ini tidak semaksimal yang kubayangkan. Sudah kikatakan di awal aku memang tak akan pernah melangkah sejauh yang pikirkan. Tak sesederhana amanah yang kubaca dibuku-buku itu. Semuanya terasa berat dan melelahkan, ditambah separuh bagianku bukanlah manusia seutuhnya, jadi mana bisa aku memanusiakan manusia.

Saat itu, aku masih menutup, mungkin si kurma tangguh juga lelah untuk mengetahui alasanku masih berdiri di sana. Apakah masih karena sebatas percaya? Entahlah.

Setengah manusia tak akan bisa membaca manusia sutuhnya. Seperti gelap yang tak dapat menyilaukan terang, karena senja akan selalu berada di antara mereka. Memberikan tangan untuk berpegangan, agar tak saling menyinggung satu sama lain. Senja kala itu tak datang, sehingga gelap terserang. Terang tetap ingin menyejukkan, tapi gelap menghindar. cepat, dan berakhir pula dengan tanpa harapan setelahnya.

Malam itu sang terang ingin meminta janji yang pernah terucapkan pada senja. Namun gelap, menyembunyikannya dalam rasa dan air mata. Seolah tak pernah terjadi apa-apa. Sang terang terelak keras, namun ia tetap tegar pada cahayanya. Seolah tidak berhasil mendapatkan yang dinginkan, sang terang membiarkan senja menulis cerita, suatu hari. Hari ini, malam mengirim surat permohonan maaf pada senja. Kepada terang, gelap mengirimkan suara dan sepotong roti lezat sebagai penutup malam itu. Sang terang kemudian lupa dan ingin memaafkan. Semoga saja.

...


Comments