4 TAHUN DI GIZI UGM, HOW DOES IT FEEL? QnA JURUSAN KULIAH : GIZI UGM




Setidaknya bermanfaat walau dikit. Yah, itu yang sering aku katakan pada diriku, atau yang selalu mereka katakan padaku. Dan agamaku katakan padaku. Apakah ini masih tersisa ikhlas? Entahlah.

Oke guys, jangan bingung dulu. Aku percaya raqib atid memiliki gdrive yang bahkan besarnya tak pernah kita bayangkan, jadi tak perlu semuanya diumbar.
Seharusnya tulisan ini kutulis ketika aku pertama masuk ke salah satu universitas terbesar dan tertua di Indonesia. 

Dengan lagu Zed-stay aku melanjutkan ketikanku. Tapi itu tidak terjadi. Kau tau mengapa? Aku terlalu ingin sibuk saat itu, dan aku pikir seseorang memang benar-benar butuh proses untuk menguasai dan mendalami suatu hal, termasuk jurusan. Jadi aku meluangkan sekitar empat tahun ku untuk menunggu sebelum menulis tulisan ini. Percayakah kalian aku tipe orang yangs angat suka bicara. Dan sekarang aku menulis haha. Dunia sangat menarik bukan?

Beberapa blog dan tulisan lain mengatakan padaku bahwa jurusan yang kuambil, gizi kesehatan, itu menarik. Yah memang benar, bagi mereka yang sejak awal tertarik. Lalu bagaimana denganku? Semoga kalian tidak langsung memencet tombol back karena meraka akan useless dengan tulisan ini.

Ah tentu tidak.

Setiap orang memiliki kacamatanya sendiri, jika kau benar-benar bijak maka kau akan mengambil yang baik dan melepas yang buruk. Kecuali kau bertanya langsung pada jibril, maka semua yang kau terima adalah baik.

Untuk sekarang, aku memutuskan untuk mengambil semester 9 karena beberapa hal. Tak lain karena aku stuck dengan penelitian akhirku dan walaupun sebenarnya bisa selesai mei lalu, aku tak ingin memaksakan diri lagi. Hai, beruntunglah orang tuaku sangat kooperatif dalam hal ini.

Beberapa temanku mungkin telah lulus dari ujian akhir atau pandemic atau mereka lulus sebelum pandemic ada. Yah bermacam-macam jenis teman bukan. Tenanglah kau bukannya berada di amerika yang akta orang disana kurang rasa kekeluargaan. Jogja masih terasa manis, juga gudegnya, bahkan saat kau memaksakan rasa. Itu akan terasa manis.

Ini terlalu panjang untuk sebuah prolog bukan? Sebenarnya ini akan menjadi sebuah vlog, hanya saja aku merasa belum terlalu bersemangat untuk mengerjakannya. Selanjutnya beberapa hal aku search lewat google tentang jurusan dan pertanyaannya.

Yah, jujur saja ini terinspirasi dari WIRED AUTOCMPLETE INTERVIEW.

1. Syarat Kuliah di Gizi UGM

Percayalah, kau tidak harus sepintar itu untuk bisa disana. Asal kau adalah orang yang tak mudah menyerah dan ingin belajar lebih. Tak harus diatas rata-rata teman-teman/ lingkungan, cukup di atas rata-rata dirimu saja. Menghancurkan limit diri jauh lebih penting dari sekedar pengakuan orang lain. Maaf jika sedikit terdengar melankolis tapi itu benar adanya. Mungkin kau tak paham atau tak ingin paham tapi kelak kau akan paham dengan sendirinya.

2. Biaya Kuliah di Gizi UGM

Awalnya gua suka sih sama system pembayaran UKT (uang kuliah tunggal) di UGM. Ada 6 tingkat besar duit yang harus dikeluarin kalo kuliah di univ kerakyatan ini. Dan itu bakal ditentukan oleh besar penghasilan orang tua dan biaya keluarga. Percayalah untuk lebih detailnya akan terasa pas mau menurunkan UKT di semester-semester berikutnya. Sebagai mahasiswa yang pernah ditolak 3 kali aku tak ingin membicarakannya. Kebetulan aku dapat UKT tertinggi kala itu. Dan tentu saja, setahun lalu universitas Pancasila ini meningkatkan variansi UKT dari 6 tingkat menjadi 8 tingkat. Dan tentu aku tak terlalu mengikuti beritanya.

3. Mata kuliah di Gizi UGM

Banyak. Dan gua tahu itu jawaban yang gak kalian harapkan. Aku sangat ingin memberikan detailnya, terlepas dari semester pertama masih mendapatkan mata kuliah dasar seperti SMA. Mungkin terasa mengulang hanya saja kini kau tak lagi menggunakan seragam atau mengahdiri upacara setiap senin pagi. Dari sekian matkul, paling impresful (berkesan) adalah dietetic dan penyakit. Matkul ini ada 3 tahap dan diambil 3 semester. Gak cumu kuliah tapi disini kalian bakal ada tutorial praktikum dan akan diimplementasikan dalam PKL (praktek kerja lapangan), yah dan sayangnya saat itu aku tak dibayar.

4. Passing grade Jurusan Gizi

Ini pertanyaan yang selalu kutanyakan 4 tahun lalu, setidaknya sampai aku yakin memang UGM tidak pernah mengeluarkan catatan passing grade dengan resmi. Begitu pula universitas lainnya. Mereka memilikinya tapi mereka menjaganya. Satu-satunya passing grade yang kutahu adalah bimbil (bimbingan belajar), mereka memperkirakan tingkat kelulusan jurusan tertentu dan ini sebagian besar benar. Tapi jelas saja, soal dan jumlah yang dijawab saat akan masuk jurusan harus sesuai. Misal, aku yang hanya menjawab 3/15 soal fisika sbmptn saat akan ujian masuk gizkes ugm. Alhamdulillah keterima, dengan 12/15 biologi dan 8/15 kimia. Apalagi pas ditahunku dua tahun berturut-turut prodiku menjadi salah satu yang favorite saat snm dan sbm. Cukup sedikit bangga kala itu. Betapa beruntungnya aku.

5. Prospek Gizi Kesehatan

Sebelumnya memang gizi kesehatan ugm itu berbeda dengan gizi-gizi di univ lainnya. Satu-satunya yang fokus ke klinis dan patologi rumah sakit ya UGM. Yang lain biasanya fokus ke gizi masyarakat atau bahkan ilmu murninya. Karenanya gizkes ugm juga berada di bawah FKKMK (fakultas kedokteran, kesehatan masyarakat, dan keperawatan). Begitulah, bahkan sampai sekarang aku masih tak paham mengapa mereka setuju mengganti nama fakultas ini. Mungkin karena kurang bhinekka kali ya. Beberapa alumni gak Cuma di klinis atau rumah sakit, ada yang di perusahaan kek nestle, danone, ada juga yang di NGO internasional atau jadi peneliti (researcher), bahkan ada yang jadi pengusaha jasa catering taupun start up. Keren gak sih ??

Nah itu sekian deh cerita dari aku. Mohon doanya semoga pas kalian ngebuka blog ini aku dah selesai skripsi dan udah sekolah diluar negeri. Aamiin.


Follow Instagram : foodie_sino

Comments