Part 2 SCRIPT SWEAT : FINDING TEAM



Langkah berikutnya adalah mencari dana. Percuma jika skripsi yang baik tapi masih bayar sendiri alias tidak di danai. Sebuah gengsi tersendiri jika bisa masuk hibah dosen atau fakultas. Tapi bagi mahasiswa yang memiliki riwayat buruk tentang sikap di jurusan, mungkin akan jadi cerita lain.

Selanjutnya aku menelpon teman dekatku di organisasi, sekaligus dia yang mungkin saat ini masih menomorduakan akademik. Sama sepertiku.

 

Setelah mengobrol panjang lebar selama sepuluh menit di telepon dan kukirim abstrakku dia pun setuju. Bagus, selanjutnya mencari mangsa lain, semoga bisa terkumpul sebanyak mungkin. Tak butuh waktu lama, ternyata ada dua orang yang sevisi dengan kami, berusaha mencari hibah dan tim penelitian.

 

Sebenarnya dari hasi diskusi dengan kating kemarin, bisa saja aku mencari hibah dan proyek sendiri. Apa sulitnya bertanya ke satu atau dua dosen terkait penelitian mereka yang mungkin membutuhkan asisten atau enumerator khusus. 


Barangkali satu di antara keduanya ada yang jodoh dengan fokus tema penelitianku.

 

Tapi entahlah, aku tidak memilih jalan yang kurasa sedikit invidualis atau idealis dengan memaksakan penelitian yang ideal. Harus keren dan sebagainya. 


Walau tiga tahun bergelut di UKM penelitian dan penalaran, ilmu yang kudapatkan adalah bukan dengan menjadi idealis untuk bisa menghasilkan penelitian yang bagus dan spektakuler, kalau bisa setingkat tesis. Bukan, sungguh bukan seperti itu.

 

Melihat kondisi keuangan dan waktu yang sempit, sangat sulit kita memaksakan idealism. Yang kubutuhkan saat ini adalah alternative penelitian. Aku memilih tim karena akan lebih mudah dan ringan dalam menyusun proposal penelitian untuk pengajuan ke dosen pembimbing, dibandingkan saat sendiri.

 

Ada pepatah mengatakan, “Jangan hanya gunakan otak yang kau miliki, tapi gunakan seluruh otak yang bisa kau pinjam,”

 

Keesokan harinya kami, Aku, Azmi, Yusi, dan Ninda. Bersepakat untuk brainstorming di perpusat. Tepatnya di ruang tesis-desertasi. Sembari membawa laptop masing-masing.

 

Selanjutnya adalah, memikirkan bagaimana menyelesaikan proposal dalam waktu tiga hari. Benar, proposal pengajuan hibah penelitian kepada dosen. Hari lalu, Azmi sudah menghubungi salah satu calon dosen pembimbing kami, Bu F. Alhamdulillah nya mendapat respon positif, dan kami harus menyerahkan segera proposal penelitian ke Bu F lusa. Itu berarti dua hari lagi. Sedikit kobam karena kebetulan semester ini jadwal kelas dan praktikum lapangan cukup padat.

 

Aku bahkan sampai menyempatkan membolos beberapa kali mata kuliah pilihan karena harus melanjutkan menulis di perpusat. Kami pilih ruangan itu sekaligus untuk diskusi hingga proposal kami bisa selesai dua hari kemudian. Benar-benar hebat.

 

Ini sebuah pencapaian, lihat saja apa yang bisa dilakukan dengan empat otak yang bekerja sekaligus. Tentu saja kami menggunakan literasi master dari penelitian sebelumnya. Metode tak jauh beda, hanya obyek dan komposisi dirubah. Bukannya menyontek, kami lebih sering menyebutnya modifikasi penelitian.

 

Terlalu idealis pikirku untuk mencari literasi metode terbaru untuk obyek yang masih sama, biskuit. Sore hari itu kami sangat berterima kasih pada layanan tesis-desertasi.

 

Selanjutnya adalah pertemuan dengan bu dosen esok harinya.

 

Semoga berjalan lancar. Kurasa tim ini memang pekerja cepat dan handal. Semoga saja kita bisa bersama sampai akhir.

 

Sebenarnya kami sama-sama taka da yang menargetkan harus lulus kapan, hanya saja dari empat karakter kurasa akulah yang paling ingin cepat lulus. Tapi entah apa yang akan terjadi di depan. Kita lihat saja.

 

To be continued...


Script Sweat : Cerita Skripsweat Jaman Covid (sinothouz.blogspot.com)

Part 2 SCRIPT SWEAT : FINDING TEAM (sinothouz.blogspot.com)

Part 3 Script Sweat : SEMINAR PROPOSAL (sinothouz.blogspot.com)

Part 4 Sript Sweat : Lotre Keberuntungan (sinothouz.blogspot.com)

Part 5 Sript Sweat : Broken Data dan Drama Simaster (sinothouz.blogspot.com)

Part 6 Sript Sweat : Sidang Day (sinothouz.blogspot.com)


Comments