Well ini bagian dari
keberuntungan skripsi gua. Setelah kembali dari 3 bulan PKL yang nauudzubillah,
sumpah gua gak mau ngulang gitu lagi. Tapi
nyatanya sekarang gua ambil profesi, kan kampret emang hidup. Haha.
Singkat cerita drama PKL selesai,
dan sebenarnya gua termasuk kelompok yang paling beruntung dari segi jauh-dekat
jarak, teman-teman, dan supervisor lapangan, hingga penguji. Kebetulan banget
semuanya baik dan supportive, Alhamdulillah.
Gua ingat pas itu setelah teman
gua Yusi selesai menganalisis setengah datanya dan didapati hasi 50% formula.
Gua langsung buat itu formula dan langsung bulan januari akhir gua masukin ke
laboratorium FTP. Agak riweuh, enggak juga sih, kalau sudah selesai
administrasi dan pembayaran. Oh ya, disini gua belajar kalau setep sesederhana
apapun harus selalu lu laporin pada dosen pembimbing. Di sini gua sempat
meleset di dana, karna baru lapor di akhir, jadinya dana gua cuma setengah yang
disubsidi. Haha gapapa, yang penting lulus duluan wkwk.
Di bulan Februari gua nekad ambil
magang di dapur, jadi tukang masak. Di salah satu kafe sehat dekat Nitikusala,
namanya Hoodie Salad Sayur. Nah di situ sambil refreshing biar gak gabut-gabut
amat habis ambil data doang. Engga doang sih, seminggu dua kali gua harus ke
laboratorium ngecek dan ngukur bahan.
Dari 4 variabel gua cuma ngecek 3
variabel. Soalnya variabel ke 4, TBA, sangat fragile untuk gagal. Daripada gua
ambil risiko ngulangin dari awal mending gua kasil ke ahlinya, sambil dijelasin
gimana-gimana caranya. Dah gua tinggal ngelihatin aja, hehe.
Sebenarnya, kalau mau penelitian
sendiri sih gua kudu izin lab dan pihak FTP, tapi karna berhubung bapak labnya
baik gua dibolehin tuh tanpa gitu-gituan. Lagi pula cuma pengukuran fisik gak
ada kimia atau biologi. Jadi cuma pake alat-alat sederhana.
Disini gua belajar ternyata
belajar sambil nyari duit itu gak gampang, hehe. Gua sempet kelabakan dan
kecapean, apalagi pas itu masih di asrama dan masih banyak agenda. Yah,
organisasi juga lagi haha hihinya. Tapi sebenernya gua termasuk sangat
beruntung di tahap pengumpulan data.
Hal ini gua akui setelah melihat
ke 3 teman penelitian lain gua yang sangat struggle dengan data. Walau
sebenarnya gua bisa ngasih langsung sampel dan terima jadi, tapi disini sebagai
mahasiswa ber UKT tinggi gua gak ingin cuma liat doang. Gua pengen belajar
sambil praktek, kapan lagi pegang barang-barang lab mahal kan, hehe. Canda, ini
karna kayaknya gua pernah praktikum ngitung tiga variabel, warna, tektur, dan
Aw. So gua lebih PD aja buat ngelakuin itu by myself.
Tak lama, februari akhir data gua
terkumpul. Ada satu hal kocak di sini. Kalian ingat awal kejadian COVID19 kan.
Nah mulai awal Maret banyak banget berita kampus yang mulai online
pelajarannya. Dan imbasnya adalah ditutupnya beberapa fasilitas termasuk
laboratorium dan lainnya. Gua termasuk yang beruntung karena data gua selesai
tiga hari sebelum FTP mengumumkan penutupan laboratorium.
Payahnya, gua ngambilnya seminggu
setelah penutupan. Nah, ini juga gua yang salah sih, sebenarnya karena gak
langsung ambil data pas udah siap di meja administrasi. Jadinya harus nunggu
nggak tahu kapan, untungnya dengan kekuatan dalam, gua bisa dapet datanya. Cuma
ngefotoin doang, ya masak gak bisa. Wkwk.
Setelah data lengkap dan gua udah
resign dari kerja magang karena kondisi pandemic. Gua memutuskan untuk
mengistirahatkan diri, sekitar 3 bulan. Oke, ini gua pure tiga bulan gak
ngapa-ngapain.
Satu hal selain gua emang procrastinator
banget kala itu, gua males aja karena menganggap gua terlalu jalan cepat
sementara teman-teman gua santuy banget penelitiannya. Disini gua merasa
menyesal juga sih, karena harusnya bisa wisuda agustus tapi gua undurin jadi November.
Yah, tiga bulan gak ngapa-ngapain itu.
Oh ya, satu hal yang sebenarnya
sempat gua sesalin adalah kenapa gua dapet variabel paling terakhir penelitian.
Itu gak lain karena lotre di LINE. Sebaliknya setelah menjalani penelitian, gua
malah merasa bersyukur karena dipermudah banget sama Allah. Sepertinya Allah
tahu banget gua ga terlalu ekspert di bidang kimia atau biologi. Makannya
dikasih yang fisik dan alat berat, juga SPSS. Biar rada mantep
hitung-hitungannya.
Oh ya, disini gua juga belajar
tentang ternyata ketakutan yang tak beralasan hingga membuatmu tak segera
memulai adalah hal yang paling berbahaya. Selama ini gua pikir SPSS adalah
semacam rubik 17x17 yang butuh waktu lamaaa buat menyelesaikan. Ternyata emang
lama. Wkwk. Engga juga sih, dua minggu dah kelar memahami SPSS dan intrepertasi
data tinggal menulisnya.
Nah, setelah bersemedi di rumah
selama 3 bulan, gua akhirnya menyelesaikan tulisan diakhir bulan Juni. Setelah
sebulan nunggu balasan dosbing ternyata akhir bulan Juli dapat balasan, dan
diminta bimbingan offline. Oke go to Jogja. Hahaha.
Script Sweat : Cerita Skripsweat Jaman Covid (sinothouz.blogspot.com)
Part 2 SCRIPT SWEAT : FINDING TEAM (sinothouz.blogspot.com)
Part 3 Script Sweat : SEMINAR PROPOSAL (sinothouz.blogspot.com)
Part 4 Sript Sweat : Lotre Keberuntungan (sinothouz.blogspot.com)
Part 5 Sript Sweat : Broken Data dan Drama Simaster (sinothouz.blogspot.com)
Part 6 Sript Sweat : Sidang Day (sinothouz.blogspot.com)
Comments
Post a Comment