Cerita yang menarik. Sebenarnya aku tak ingat banyak hal tentang sebelum seminar proposal. Sedikit yang kuingat adalah, aku termasuk yang telat seminar proposal dibandingkan teman-teman angkatan. Setidaknya aku termasuk yang 50% bawah.
Tapi bukan itu
masalahnya. Sebelum seminar sempat ada tragedy lupa bayar UKT dan hampir saja
cuti. Untungnya Tuhan memberiku kesempatan baru untuk tetap aktif menyandang
status mahasiswa.
Setelahnya masih ada
KKN dan UKM yang menunggu di depan. Segenap KKN selesai dan dua bulan kemudian
aku melaksanakan seminar proposalku yang juga penuh drama.
Sehari sebelum
besoknya PKL dua bulan klinis dan MSPM di rumah sakit juga catering Yogya.
Sedikit drama banyak dibantunya.
Sebenarnya sudah sejak
dua minggu lalu, draft proposalku sudah selesai revisi. Dosen pembimbing satu
pun sudah meng acc hari dan tanggal untuk seminar. Oh ya, di jurusanku ada dua
dosen pembimbing dan satu penguji.
Beruntungnya aku
mendapatkan mereka yang tidak membuat dag dig dug ketika mengajar kuliah.
Di jurusanku juga
unik, dari persuratan dan tanggal seminar proposal hingga kelak sidang akan
diurus oleh mahasiswanya sendiri. Jadi seolah kita menjadi jembatan komunikasi
antara tiga dosen dan akademik. Hal ini baru kusadari unik setelah mendnegar
cerita teman-teman seminar proposal yang dicarikan hari dan jam nya oleh admin
fakultas.
Kejadian selanjutnya adalah
telah hampir seminggu dosen keduaku belum memberikan tanggal pasti. Dan
akhirnya kuputuskan mendatangi beliau di H-1 seminar. Sebenarnya belum bisa
seminar resmi, baru rencana, karena belum konfirmasi ke akademik dan harus mengurus
persuratan. Walau dosen penguji dan dosen pertama sudah memberi izin dan bisa
hadir. Tapi jika dosen kedua tidak bisa maka sia-sia semuanya.
Segera setelah sore
hari bertemu dosen pembimbing dua yang cukup sulit saat itu ditemui langsung. Ternyata
beliau sedang sibuk dengan start up barunya. Menarik juga.
Sore hari menemukan
titik terang dan langsung ku chat pihak akademik untuk suratnya besok
diantarkan, atau setidaknya hari ini bisa dibuat.
Beruntungnya aku,
akademik jurusan sangat fastresp dan supportive. Dari sini aku belajar bahwa
sekecil apapun peranmu, tetap berharga, maka lakukanlah dengan maksimal. Ingin
ku berterima kasih dengan Pak Masrur dan Mbak Ningsih, juga lainnya. Pihak
administrative yang sering terlupakan tak terucap di dalam kata pengantar
skripsi mahasiswa.
Ajaib sekali.
Undanganku berhasil dicetak satu jam sebelum kantor tutup. Satu jam sebelum jam
kerja berakhir dna para dosen telah pulang. Bersamaan dengan itu tentu aku
sudah mencetak lengkap draft proposalku dua jilid untuk penguji dan dosbing
dua. Tentunya belum lengkap dengan undangan dan halaman pengesahan.
Taka pa, dengan PD aku
izin memberikan draft jilid an proposalku. Tapi sialnya siang itu dosen
pertamaku minta dikirim draft lagi karena draft kemarin katanya terselip dan
hilang. Okay, segede itu bisa hilang. Astaga, nasib oh. Terpaksa aku harus
mengeprint satu draft lagi.
Selepas dapat kabar
bahwa dosen keduaku sudah bisa sidang esok hari aku langsung mengontak dosen
penguji dan mengabarkan akan memberikan draft skirpsi beserta undangan yang
bahkan masih di buat oleh Pak Masrur. Kebetulan siang itu dosen pengujiku belum
terlihat di kampus.
Tepat jam 15.30,
setengah jam sebelum kantor ditutup dan aku belum mengeprint draft untuk dosen
penguji. Undangan untuk seminar besok jadi. Pak Masrur meletakannya di atas
mejanya. Lalu kuambil dan ku scan dengan hape lantas kukirimkan ke tiga dosen
tersebut melalui email dan whastap.
Sekarang tinggal
memberikan draft penelitianku pada dosen penguji. Tak lucu juga jika aku
memberikannya esok hari, karena sidang proposalku pagi hari.
Selanjutnya adalah
menunggu kepastian dosen penguji. Untungnya 15.33 beliau mengirimkan pesan bisa
sidang besok asal draft nya dikasih sore ini. Beliau ternyata sudah dalam
perjalanan pulang namun masih bisa balik ke kampus. Astaga baik sekali bukan,
benar-benar banyak hikmah di sini.
Buru-buru aku ke cozy
dan mengeprint draftku, kuselipkan undangan dan lembar pengesahan sekenanya di
dalam lalu saat kuberlari dari cozy menuju fakultas. Rupanya aku berpapasan
dengan mobil dosen penguji. Setelah lari-lari kecil, kami bertemu di lobby dan
kuserahkan draft tadi. Nafasku sedikit terengah, dan satu komentar dari beliau
adalah “Adibah, kamu orangnya sangat tergesa, ya?”
Aku hanya membalasnya
dengan senyum, setidaknya besok hari terakhir sebelum PKL dan aku bisa sidang. Yeay.
Script Sweat : Cerita Skripsweat Jaman Covid (sinothouz.blogspot.com)
Part 2 SCRIPT SWEAT : FINDING TEAM (sinothouz.blogspot.com)
Part 3 Script Sweat : SEMINAR PROPOSAL (sinothouz.blogspot.com)
Part 4 Sript Sweat : Lotre Keberuntungan (sinothouz.blogspot.com)
Part 5 Sript Sweat : Broken Data dan Drama Simaster (sinothouz.blogspot.com)
Part 6 Sript Sweat : Sidang Day (sinothouz.blogspot.com)
Comments
Post a Comment