Part 3 Script Sweat : SEMINAR PROPOSAL


Cerita yang menarik. Sebenarnya aku tak ingat banyak hal tentang sebelum seminar proposal. Sedikit yang kuingat adalah, aku termasuk yang telat seminar proposal dibandingkan teman-teman angkatan. Setidaknya aku termasuk yang 50% bawah.

Tapi bukan itu masalahnya. Sebelum seminar sempat ada tragedy lupa bayar UKT dan hampir saja cuti. Untungnya Tuhan memberiku kesempatan baru untuk tetap aktif menyandang status mahasiswa.

Setelahnya masih ada KKN dan UKM yang menunggu di depan. Segenap KKN selesai dan dua bulan kemudian aku melaksanakan seminar proposalku yang juga penuh drama.

Sehari sebelum besoknya PKL dua bulan klinis dan MSPM di rumah sakit juga catering Yogya. Sedikit drama banyak dibantunya.

Sebenarnya sudah sejak dua minggu lalu, draft proposalku sudah selesai revisi. Dosen pembimbing satu pun sudah meng acc hari dan tanggal untuk seminar. Oh ya, di jurusanku ada dua dosen pembimbing dan satu penguji.

Beruntungnya aku mendapatkan mereka yang tidak membuat dag dig dug ketika mengajar kuliah.

Di jurusanku juga unik, dari persuratan dan tanggal seminar proposal hingga kelak sidang akan diurus oleh mahasiswanya sendiri. Jadi seolah kita menjadi jembatan komunikasi antara tiga dosen dan akademik. Hal ini baru kusadari unik setelah mendnegar cerita teman-teman seminar proposal yang dicarikan hari dan jam nya oleh admin fakultas.

Kejadian selanjutnya adalah telah hampir seminggu dosen keduaku belum memberikan tanggal pasti. Dan akhirnya kuputuskan mendatangi beliau di H-1 seminar. Sebenarnya belum bisa seminar resmi, baru rencana, karena belum konfirmasi ke akademik dan harus mengurus persuratan. Walau dosen penguji dan dosen pertama sudah memberi izin dan bisa hadir. Tapi jika dosen kedua tidak bisa maka sia-sia semuanya.

Segera setelah sore hari bertemu dosen pembimbing dua yang cukup sulit saat itu ditemui langsung. Ternyata beliau sedang sibuk dengan start up barunya. Menarik juga.

Sore hari menemukan titik terang dan langsung ku chat pihak akademik untuk suratnya besok diantarkan, atau setidaknya hari ini bisa dibuat.

Beruntungnya aku, akademik jurusan sangat fastresp dan supportive. Dari sini aku belajar bahwa sekecil apapun peranmu, tetap berharga, maka lakukanlah dengan maksimal. Ingin ku berterima kasih dengan Pak Masrur dan Mbak Ningsih, juga lainnya. Pihak administrative yang sering terlupakan tak terucap di dalam kata pengantar skripsi mahasiswa.

Ajaib sekali. Undanganku berhasil dicetak satu jam sebelum kantor tutup. Satu jam sebelum jam kerja berakhir dna para dosen telah pulang. Bersamaan dengan itu tentu aku sudah mencetak lengkap draft proposalku dua jilid untuk penguji dan dosbing dua. Tentunya belum lengkap dengan undangan dan halaman pengesahan.

Taka pa, dengan PD aku izin memberikan draft jilid an proposalku. Tapi sialnya siang itu dosen pertamaku minta dikirim draft lagi karena draft kemarin katanya terselip dan hilang. Okay, segede itu bisa hilang. Astaga, nasib oh. Terpaksa aku harus mengeprint satu draft lagi.

Selepas dapat kabar bahwa dosen keduaku sudah bisa sidang esok hari aku langsung mengontak dosen penguji dan mengabarkan akan memberikan draft skirpsi beserta undangan yang bahkan masih di buat oleh Pak Masrur. Kebetulan siang itu dosen pengujiku belum terlihat di kampus.

Tepat jam 15.30, setengah jam sebelum kantor ditutup dan aku belum mengeprint draft untuk dosen penguji. Undangan untuk seminar besok jadi. Pak Masrur meletakannya di atas mejanya. Lalu kuambil dan ku scan dengan hape lantas kukirimkan ke tiga dosen tersebut melalui email dan whastap.

Sekarang tinggal memberikan draft penelitianku pada dosen penguji. Tak lucu juga jika aku memberikannya esok hari, karena sidang proposalku pagi hari.

Selanjutnya adalah menunggu kepastian dosen penguji. Untungnya 15.33 beliau mengirimkan pesan bisa sidang besok asal draft nya dikasih sore ini. Beliau ternyata sudah dalam perjalanan pulang namun masih bisa balik ke kampus. Astaga baik sekali bukan, benar-benar banyak hikmah di sini.

Buru-buru aku ke cozy dan mengeprint draftku, kuselipkan undangan dan lembar pengesahan sekenanya di dalam lalu saat kuberlari dari cozy menuju fakultas. Rupanya aku berpapasan dengan mobil dosen penguji. Setelah lari-lari kecil, kami bertemu di lobby dan kuserahkan draft tadi. Nafasku sedikit terengah, dan satu komentar dari beliau adalah “Adibah, kamu orangnya sangat tergesa, ya?”

Aku hanya membalasnya dengan senyum, setidaknya besok hari terakhir sebelum PKL dan aku bisa sidang. Yeay.


Script Sweat : Cerita Skripsweat Jaman Covid (sinothouz.blogspot.com)

Part 2 SCRIPT SWEAT : FINDING TEAM (sinothouz.blogspot.com)

Part 3 Script Sweat : SEMINAR PROPOSAL (sinothouz.blogspot.com)

Part 4 Sript Sweat : Lotre Keberuntungan (sinothouz.blogspot.com)

Part 5 Sript Sweat : Broken Data dan Drama Simaster (sinothouz.blogspot.com)

Part 6 Sript Sweat : Sidang Day (sinothouz.blogspot.com)


Comments